aet.co.id – Jabal Magnet kian populer di Arab Saudi. Tempat ini menjadi favorit bagi para jamaah haji maupun umroh terutama dari Asia. Orang-orang takjub akan berbagai fenomena langka yang terjadi di Jabal Magnet, salah satunya mobil yang bisa mundur sendiri.
Jabal Magnet (Magnetic Hill) terletak kira-kira 60 kilometer dari kota madinah. Perjalanan menuju kawasan Jabal Magnet dari madinah dipenuhi sejumlah perkebunan kurma dan hamparan bukit berbatuan. 10 Kilometer menjelang Jabal Magnet, ada sebuah danau buatan yang besar. Gunung Magnet didominasi warna hitam dan merah bata.
Di Jabal Magnet jarum penunjuk kompas tidak bekerja sebagaimana mestinya. Arah utara-selatan menjadi kacau. Selain itu, telepon seluler bisa kehilangan sinyal bahkan rusak di lokasi itu.
Warga setempat menyebutnya ‘Manthiga Baidha’ yang berarti perkampungan putih. Namun, banyak yang menamainya Jabal Magnet. Daya dorong dan daya tarik magnet di berbagai bukit di sebelah kiri dan kanan jalan, membuat kendaraan yang melaju dengan kecepatan 120 kilometer perjam, ketika memasuki kawasan ini, kecepatanya perlahan-lahan turun menjadi 5 kilometer perjam.
Jabal Magnet yang menjadi kawasan wisata penduduk Madinah awalnya ditemukan oleh orang suku Baduy. Saat itu seorang Arab Baduy menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil tanpa memasang rem tangan.
Ketika sedang melakukan hajatnya, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. Ia berusaha mengejar, tapi tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan.
Saat musim haji, banyak jamaah yang menyambanginya. Pemerintah Arab Saudi lalu membangun jalan menuju lokasi tersebut. Di daerah yang terhitung hijau karena banyak ditumbuhi pohon kurma itu juga dilengkapi sarana wisata lainnya. Ada tenda-tenda untuk pengujung, ada mobil mini yang bisa disewa untuk merasakan tarikan medan magnet itu.