Cara bahagia dalam Islam – Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki emosi. Emosi yang sangat diharapkan selalu hadir adalah kebahagiaan. Namun, tidak sedikit orang yang tahu bagaimana cara bahagia dalam Islam.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamiin atau mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia dan alam tentunya mampu mempengaruhi bagaimana cara bahagia.
Cara Bahagia dalam Islam
Bahagia sebagai impian hidup manusia tentunya susah-susah gampang untuk bisa mencapainya. Oleh karena itu, berikut beberapa cara bahagia dalam Islam yang bisa kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bersyukur sebagai pondasi utama
Bersyukur adalah salah satu bentuk bagaimana kita menerima apa yang telah diberikan, baik itu menerima banyak maupun menerima sedikit bahkan kurang.
Apapun yang diberikan dan seberapa kadarnya perlu disyukuri. Karena sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di dalam QS. Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Bersyukur dapat membuat nikmat yang kita terima akan bertambah meskipun sedikit, dan jika mengingkarinya maka akan terkena azab oleh Allah SWT. Oleh karena itu, titik pondasi utama untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan mensyukuri selalu dengan apa yang diterima dan tidak mengingkarinya.
Hal ini bisa dibantu dengan selalu memahami bahwa masih banyak orang yang belum bisa mendapat kenikmatan seperti kadar kenikmatan yang sudah kita rasakan.
2. Mencari rezeki dengan jalan yang diridhoi Allah
Allah memerintahkan kita untuk mencari rezeki di muka bumi ini. Namun hal itu tentu tidak serta merta mencari rezeki dengan segala cara. Sesuai dengan yang telah disampaikan di dalam QS. An-Nahl ayat 114:
فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
Rezeki yang baik adalah rezeki yang diperoleh dari jalan yang halal, seperti berdagang dengan jujur, bekerja di perusahaan atau kantor yang bermanfaat baik, dan lain sebagainya.
Tentunya, rezeki yang halal ini sangat diridhoi oleh Allah SWT. Tujuan mencapai ridho-Nya inilah yang menjadi cara untuk bahagia di kehidupan ini.
Baca juga: 5 Cara Menabung untuk Umroh, Target Budget Terpenuhi!
3. Taubat sebagai pengakuan dosa dan pembersih jiwa
Taubat merupakan sebagai langkah kita mengakui dosa-dosa yang telah kita lakukan, terutama jika dosa besar yang membuat Allah murka.
Perbuatan dosa ini akan menjadi salah satu faktor penghalang mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Setiap kesalahan dan kebodohan yang mengarahkan kepada keburukan yang telah dilakukan membuat kita sulit untuk bisa berbahagia di dunia. Dan bertaubat akan kesalahan dan dosa adalah jalan keluarnya sesuai dengan QS An-Nahl ayat 119):
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا۟ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوٓا۟ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang menggerakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
4. Berbaik sangka kepada Allah
Allah adalah Tuhan semesta alam. Semua yang ada di dunia ini merupakan milik-Nya, termasuk juga nyawa dan harta kita. Semua adalah milik-Nya.
Apapun yang diberikan Allah kepada kita, baik itu harta yang banyak atau sedikit, tubuh yang sempurna maupun tidak, semuanya itu adalah ketentuan yang Allah berikan.
Oleh karena itu, berbaik sangkalah kepada-Nya meskipun apa yang kita terima tidak sesuai dengan rencana, bahkan lebih buruk dari itu. Karena sejatinya, setiap apa yang diberikan kepada kita, Allah pasti mempunyai rencana yang lebih baik daripada rencana kita.
5. Selalu bersedekah dan ikhlas
Rezeki yang diterima memang merupakan segala kerja yang telah kita lakukan. Namun, perlu kita sadari bahwa rezeki tersebut berasal dari keberkahan Allah SWT.
Oleh karena itu, rezeki yang datang dari Allah itu perlulah kita sisihkan beberapa untuk disedekahkan dan membantu segala hal yang membutuhkan bantuan. Contohnya seperti membantu pembangunan di tengah masyarakat, membantu fakir miskin, dan lain sebagainya.
Setelah itu, berusahalah untuk ikhlas dari setiap apa yang telah disedekahkan itu. Jangan mengharapkan imbalan materi dan sejenisnya, melainkan imbalan pahala yang akan berguna dalam membantu kehidupan di akhirat kelak.
Dengan begitu, kebahagiaan hidup akan mampu kita capai karena bersedekah dan berikhlas adalah penenang dan pembahagia jiwa.
6. Menyayangi ke sesama ciptaan Allah
Hidup di dunia tidaklah sendirian. Kita semua saling hidup berdampingan. Makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan adalah ciptaan Allah yang berada di bumi.
Kebahagiaan hidup dapat dicapai dengan menyayangi makhluk-makhluk Allah tersebut. Menjaga kelestarian dan tidak berbuat jahat kepada mereka tentu menjadi sebuah titik bahagia yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah.
Baca juga: Lakukan 5 Adab Bepergian Jauh, Akhlak adalah yang Utama
7. Menyeimbangkan antara dunia dan akhirat
Memang, tujuan hidup di dunia adalah untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Namun nyatanya, kehidupan di dunia tidak bisa diabaikan.
Segala hal yang berkaitan di dalam dunia ini tentu akan sangat mempengaruhi bagaimana kehidupan kita di akhirat kelak. Setiap apa yang kita kerjakan merupakan amalan dalam mendulang pahala maupun dosa, apapun itu.
Sebagai contoh seperti tanggung jawab dengan keluarga, berbuat baik kepada sesama, mendakwahkan ajaran Islam dengan baik, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, kehidupan dunia perlu diperhatikan namun tidak melupakan akhirat, begitu juga dengan sebaliknya. Apalagi
Akhir Kata
Hidup bahagia adalah dambaan setiap manusia di muka bumi. Hati yang sedih, galau, atau cemas merupakan sisi emosi negatif yang mempengaruhi bagaimana jalan hidup kita di dunia.
Maka, cara bahagia dalam Islam yang telah dijelaskan di atas adalah sedikit dari banyak langkah yang bisa dilakukan demi mencapai kebahagiaan di atas dunia dan berakhir dengan bahagia di akhirat.