Search
Close this search box.

Sulit Mengendalikan Amarah? Lakukan 4 Tips Mengendalikan Amarah dalam Islam

Mengendalikan amarah dalam Islam – Tips mengendalikan amarah dalam Islam tentunya sangat diperlukan bagi manusia. Sebab sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, Islam tentunya memiliki hal-hal yang menjadi suatu solusi dalam kehidupan, termasuk pengendalian emosi amarah tersebut.

Manusia memiliki emosi sebagai ekspresi hati dan tanggapan terhadap suatu hal, salah satunya emosi amarah yang biasanya menghasilkan kondisi negatif perlu cara bagaimana mengendalikannya.

Emosi amarah sangat mudah diikuti oleh nafsu. Nafsu amarah ini akan membuat emosi amarah semakin menjadi-jadi, dan sudah pasti ujungnya berakhir dengan buruk.

Oleh karena itu, amarah perlu dikendalikan dengan melakukan beberapa tips mengendalikan amarah dalam Islam berikut.

Tips Mengendalikan Amarah dalam Islam

1. Mengucapkan ta’awudz dan berdzikir

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk bisa mengendalikan amarah adalah dengan mengucapkan ta’awudz,

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Mengapa mesti mengucapkan ta’awudz? Karena nafsu amarah yang menggerogoti kita ada keikutsertaan tangan setan. Setan sangat menyukai hal tersebut.

Di samping itu, lengkapi dengan berdzikir kepada Allah SWT. Dzikir ini akan menambah kendali kita terhadap amarah karena Allah SWT.

Baca juga: 5 Manfaat Bersyukur, Nikmat Selalu Bertambah!

2. Melakukan wudhu

Wudhu tidak hanya bertujuan untuk membersihkan beberapa bagian tubuh sebagai syarat sah melakukan shalat, namun juga sebagai pengendali nafsu amarah pada diri kita.

Air wudhu sangat menyegarkan. Kesegaran yang dihadirkan oleh air wudhu ini mampu menyejukkan hati yang sedang panas karena amarah, dan menjernihkan pikiran yang sedang kacau.

Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

Artinya: Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.

3. Tetap diam dan menjaga lisan

Diam adalah emas, dan emas ini sangat berharga apabila ada saat berada dalam kondisi amarah.

Nafsu amarah yang menggerogoti diri bisa terkendali dengan tetap diam dan menjaga lisan. Lisan yang tetap diam dan menjaga kata-kata yang keluar tetap bukanlah kata-kata yang mampu memperburuk keadaan.

Sejalan dengan hadis Nabi Muhammad dari Ibnu Abbas,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

Artinya: Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu).

Baca juga: 4 Hikmah Silaturahmi dalam Islam, Jalinan Saudara Tetap Terjaga!

4. Duduk atau berbaring

Saat seseorang dalam keadaan marah, tentunya aliran darah ke kepala semakin cepat yang membuat ia merasa lebih tinggi dari apapun.

Oleh karena itu, apabila emosi amarah sulit terbendung, maka disarankan untuk duduk terlebih dahulu. Apabila masih sulit terbendung juga, maka dilanjutkan dengan berbaring.

Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad yang artinya: Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad, Abu Daud dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth)

Akhir Kata

Pengendalian diri yang baik tentu akan berefek baik dalam kualitas hidup seseorang. Dan pengendalian amarah ini juga berperan penting agar hati dan pikiran tetap jernih meskipun nafsu amarah meluap-luap.

Oleh karena itu, tips mengendalikan amarah dalam Islam sangat membantu Anda jika sedang dalam kondisi tersebut.