Ketika bepergian menggunakan pesawat terbang, setiap penumpang wajib memahami aturan keselamatan yang berlaku. Aturan mengenai barang bawaan tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga mengikuti standar internasional. Hal ini bertujuan agar penerbangan tetap aman, nyaman, dan terhindar dari potensi ancaman yang membahayakan penumpang maupun kru pesawat.
Sebagai penulis di portal berita travel AET.co.id, saya melihat bahwa sering kali masih ada penumpang yang tidak mengetahui detail barang terlarang, sehingga akhirnya harus membuang barang mereka di bandara. “Menurut saya, pengetahuan tentang larangan barang di pesawat ini sangat penting karena bisa menghindarkan kita dari rasa panik atau kecewa saat pemeriksaan,” ungkap saya dalam sebuah catatan perjalanan.
1. Senjata Api dan Benda Tajam
Di tingkat nasional maupun internasional, senjata api adalah barang yang paling tegas dilarang masuk kabin pesawat. Tidak hanya senjata api asli, senjata mainan atau replika pun bisa menimbulkan masalah karena dianggap berpotensi membahayakan.
Benda tajam seperti pisau dapur, cutter, gunting dengan ukuran lebih dari 6 cm, atau bahkan peralatan kerja berbentuk logam juga tidak diperbolehkan. Peraturan ini berlaku di semua negara, baik di Indonesia maupun luar negeri. Namun, benda-benda tersebut masih bisa dibawa melalui bagasi tercatat dengan pengemasan yang sesuai.
2. Cairan dengan Batasan Jumlah
Peraturan cairan sedikit berbeda antara penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan nasional di Indonesia, sebagian besar maskapai masih memperbolehkan membawa cairan dalam jumlah wajar, meski tetap ada pengawasan. Sementara itu, penerbangan internasional mengikuti aturan ketat yaitu cairan maksimal 100 ml per wadah dan harus dimasukkan ke plastik transparan berkapasitas 1 liter.
Aturan ini mencakup air mineral, minuman, parfum, lotion, hingga kosmetik cair. Jamaah umroh sering kali terkendala dengan air zamzam. Biasanya maskapai menyediakan aturan khusus agar air zamzam bisa tetap dibawa melalui bagasi terdaftar.
3. Bahan Mudah Terbakar
Bahan mudah terbakar dilarang keras baik dalam penerbangan nasional maupun internasional. Contoh barangnya adalah bensin, cat, thinner, alkohol berkadar tinggi, hingga gas dalam tabung kecil. Peraturan ini berlaku ketat karena risiko kebakaran di udara sangat fatal.
Power bank juga termasuk barang yang diawasi ketat. Untuk penerbangan nasional di Indonesia, power bank dengan kapasitas di bawah 100 Wh masih diperbolehkan, sementara untuk penerbangan internasional, aturan umumnya sama tetapi maskapai asing lebih disiplin dalam pemeriksaan.
4. Bahan Peledak dan Petasan
Tidak ada perbedaan antara aturan nasional dan internasional terkait bahan peledak. Semua jenis bahan peledak, termasuk kembang api dan petasan, dilarang masuk pesawat. Hal ini karena benda tersebut bisa memicu ledakan kecil maupun kebakaran yang membahayakan penerbangan.
Bahkan untuk penerbangan domestik sekalipun, oleh-oleh berupa kembang api atau mercon kecil tidak akan diizinkan. Pemeriksaan X-ray di bandara akan langsung mendeteksi benda berbahaya ini, dan penumpang bisa dikenakan sanksi bila tetap nekat membawa.
5. Hewan Hidup Tanpa Izin
Membawa hewan hidup dalam penerbangan membutuhkan izin khusus baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pada penerbangan nasional, maskapai biasanya mengizinkan hewan seperti kucing atau anjing dengan syarat dokumen kesehatan hewan lengkap dan menggunakan kandang khusus.
Untuk penerbangan internasional, aturan lebih ketat karena menyangkut karantina dan risiko penyakit menular antar negara. Hewan yang dibawa harus memiliki sertifikat kesehatan dari dokter hewan, dokumen karantina, hingga izin impor dari negara tujuan.
Daftar Barang Lainnya yang Juga Dilarang
Selain lima kategori utama di atas, ada pula daftar barang lain yang tidak diperbolehkan masuk pesawat. Peraturan ini berlaku baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Zat Kimia Berbahaya
- Asam korosif
- Bahan beracun seperti racun tikus atau pestisida
- Gas bertekanan tinggi yang tidak terdaftar
Zat-zat ini dilarang karena berpotensi merusak struktur pesawat atau membahayakan kesehatan penumpang.
Alat Kejut Listrik
- Stun gun
- Taser
- Perangkat kejut lainnya
Meski ukurannya kecil, alat ini masuk kategori senjata dan berpotensi disalahgunakan di dalam kabin.
Obat-obatan Tertentu Tanpa Resep
Beberapa negara internasional melarang keras membawa obat-obatan tertentu tanpa resep dokter. Misalnya, obat penenang kuat atau morfin yang masuk kategori narkotika. Jika terdeteksi, penumpang bisa dikenakan sanksi hukum yang berat.
Peralatan Olahraga dan Perkakas Berat
- Tongkat baseball
- Pemukul golf
- Palu atau obeng besar
Meski bukan senjata, barang ini dapat digunakan untuk melukai orang, sehingga dilarang masuk kabin. Biasanya masih bisa dibawa di bagasi dengan aturan khusus.
Produk Hewan atau Tanaman Tanpa Dokumen
Untuk penerbangan internasional, membawa daging segar, tumbuhan, atau biji-bijian tanpa dokumen resmi dilarang keras. Aturan ini terkait dengan pencegahan penyebaran penyakit hewan dan hama tanaman antarnegara.
Pentingnya Membedakan Aturan Nasional dan Internasional
Sebagai penumpang, sangat penting memahami bahwa ada perbedaan aturan antara penerbangan domestik dan internasional. Misalnya, cairan dalam penerbangan domestik masih relatif fleksibel, tetapi dalam penerbangan internasional harus benar-benar sesuai standar 100 ml. Hewan peliharaan di Indonesia bisa lebih mudah diatur, tetapi ketika dibawa ke luar negeri ada regulasi tambahan dari pihak imigrasi dan karantina negara tujuan.
“Menurut saya, perbedaan aturan nasional dan internasional ini harus lebih banyak disosialisasikan kepada calon penumpang, agar tidak terjadi kebingungan di bandara dan perjalanan bisa berjalan lancar,” tulis saya berdasarkan pengalaman menemani jamaah umroh yang sempat terkendala karena membawa cairan berlebih.
Dengan memahami aturan nasional dan internasional, penumpang bisa lebih siap, barang bawaan tetap aman, dan perjalanan terasa lebih nyaman.
