Istilah Istilah dalam Umroh yang wajib Kamu Tahu !

Haji & Umrah13 Views

Ibadah umroh adalah salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang memiliki kedudukan istimewa dalam agama Islam. Meskipun sering disebut sebagai haji kecil, umroh tetap memiliki nilai pahala yang luar biasa. Di balik setiap prosesi dalam ibadah ini terdapat makna yang dalam serta istilah istilah yang harus dipahami oleh jamaah. Dengan mengenal istilah istilah umroh, jamaah akan mampu melaksanakan umroh secara lebih khusyuk, tertib, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Pengertian Umroh

Secara bahasa, umroh berarti berkunjung. Sedangkan secara istilah syar’i, umroh adalah ibadah yang dilakukan dengan cara berihram dari miqat, kemudian tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dilanjutkan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, lalu diakhiri dengan tahallul berupa mencukur atau memotong rambut. Karena tata cara ini lebih ringkas dibandingkan haji, umroh disebut sebagai haji kecil.

Rasulullah SAW memberikan kabar gembira tentang besarnya pahala umroh sebagaimana hadits berikut:

“Umrah ke umrah berikutnya merupakan penghapus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa umroh menjadi jalan penghapus dosa dan ladang amal saleh yang besar bagi setiap muslim yang melaksanakannya dengan ikhlas.

Ihram

Ihram adalah kondisi suci yang menandai dimulainya ibadah umroh. Ihram diawali dengan niat yang diucapkan dari miqat dan ditandai dengan memakai pakaian khusus. Laki-laki mengenakan dua helai kain putih tanpa jahitan, satu dipakai menutupi bagian bawah tubuh dan satu lagi untuk bagian atas. Perempuan tetap mengenakan pakaian syar’i yang menutup aurat, tanpa ada aturan khusus mengenai warna, namun tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki.

Dalam kondisi ihram, jamaah diwajibkan meninggalkan hal-hal yang dilarang, seperti memotong kuku, mencukur rambut, berburu, bercumbu, menikah, atau menggunakan wewangian. Hal ini menunjukkan keseriusan seorang hamba dalam memasuki ibadah yang penuh kesucian.

Miqat

Miqat adalah batas tempat yang sudah ditentukan untuk memulai niat ihram. Rasulullah SAW telah menetapkan beberapa lokasi miqat sesuai arah kedatangan jamaah, misalnya Dzul Hulaifah untuk jamaah dari Madinah, Yalamlam untuk jamaah dari Yaman, dan Qarnul Manazil untuk jamaah dari Najd. Jika jamaah melewati batas miqat tanpa berniat ihram, maka ibadahnya tidak sah kecuali membayar dam sebagai denda.

Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Prosesi ini dimulai dari Hajar Aswad dan setiap putaran dilakukan dengan Ka’bah berada di sisi kiri jamaah. Tawaf melambangkan kepatuhan penuh seorang hamba kepada Allah, seperti planet dan bintang yang terus beredar sesuai garis orbit yang telah ditentukan.

Setiap langkah dalam tawaf dipenuhi doa, dzikir, dan pengagungan kepada Allah SWT. Jamaah dianjurkan untuk berdoa di setiap putaran, meski tidak ada doa khusus yang diwajibkan. Doa yang tulus dari hati akan semakin mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Jenis Jenis Tawaf

Ada beberapa jenis tawaf yang dikenal dalam syariat Islam:

  1. Tawaf Qudum yaitu tawaf penyambutan ketika pertama kali memasuki Masjidil Haram.
  2. Tawaf Ifadah yaitu tawaf yang menjadi rukun haji.
  3. Tawaf Wada yaitu tawaf perpisahan ketika hendak meninggalkan Makkah.
  4. Tawaf Umroh yaitu tawaf yang menjadi bagian inti dari pelaksanaan umroh.

Untuk jamaah yang melaksanakan umroh, maka tawaf yang wajib dilakukan adalah Tawaf Umroh.

Sa’i

Sa’i adalah berjalan kaki atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Prosesi ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar yang berlari mencari air untuk anaknya Nabi Ismail. Sa’i menjadi simbol pengorbanan, kesabaran, dan keyakinan bahwa Allah pasti menolong hamba-Nya yang berserah diri.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Lakukanlah sa’i karena Allah telah mewajibkannya atas kalian.” (HR. Ahmad)

Sa’i dimulai dari bukit Shafa menuju Marwah yang dihitung satu kali perjalanan, lalu kembali dari Marwah ke Shafa dihitung satu kali lagi, hingga genap tujuh kali perjalanan. Dalam pelaksanaannya, jamaah bisa berjalan biasa, namun bagi laki-laki disunnahkan untuk berlari kecil di antara dua tanda hijau yang terletak di jalur sa’i.

Tahallul

Tahallul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya prosesi ibadah umroh. Untuk laki-laki disunnahkan menggunduli rambut (halq), meski boleh juga sekadar memendekkan rambut (taqsir). Adapun bagi perempuan cukup memotong ujung rambutnya sepanjang satu ruas jari. Tahallul memiliki makna spiritual berupa penyucian diri dan tanda ketaatan penuh seorang hamba.

Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di salah satu sudut Ka’bah. Jamaah yang melaksanakan tawaf dianjurkan untuk menyentuh atau menciumnya, sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan. Namun jika tidak memungkinkan karena padatnya jamaah, cukup dengan mengangkat tangan dan memberi isyarat ke arah Hajar Aswad.

Batu ini dipercaya berasal dari surga. Umar bin Khattab RA pernah berkata di hadapan Hajar Aswad:

“Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebuah batu, tidak bisa mendatangkan manfaat atau mudarat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.” (HR. Bukhari)

Multazam

Multazam adalah bagian dinding Ka’bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat ini diyakini sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Banyak jamaah yang menempelkan dada, wajah, dan tangan mereka sambil berdoa dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Keutamaan berdoa di Multazam telah diakui oleh para ulama sebagai momen yang sangat berharga.

Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim adalah batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah. Batu ini kini diletakkan dalam sebuah kotak kaca dekat Ka’bah dan dijaga oleh pemerintah Arab Saudi. Allah SWT berfirman dalam Al Quran:

“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.” (QS. Al Baqarah: 125)

Setelah melaksanakan tawaf, jamaah disunnahkan untuk shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Jika tempatnya terlalu padat, shalat bisa dilakukan di bagian mana saja dalam Masjidil Haram.

Zamzam

Air Zamzam adalah salah satu keajaiban yang diberikan Allah SWT. Mata air ini muncul pertama kali ketika malaikat Jibril menghentakkan kakinya di tanah atas izin Allah, sehingga keluar air untuk memenuhi kebutuhan Nabi Ismail dan ibunya, Siti Hajar. Hingga kini, air Zamzam tidak pernah kering meski diminum jutaan jamaah setiap tahunnya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik air di muka bumi adalah air Zamzam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan obat dari penyakit.” (HR. Thabrani)

Air Zamzam dapat diminum sambil memanjatkan doa sesuai hajat. Banyak jamaah yang menjadikannya sarana pengobatan, bahkan mereka membawa pulang air Zamzam untuk keluarga di tanah air.

Rukun Umroh

Dalam syariat, terdapat empat rukun umroh yang harus dipenuhi jamaah agar ibadahnya sah. Keempat rukun tersebut adalah:

  1. Ihram, yakni berniat untuk melaksanakan umroh.
  2. Tawaf, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  3. Sa’i, berjalan antara Shafa dan Marwah tujuh kali.
  4. Tahallul, mencukur atau memotong rambut.

Jika salah satu rukun ini ditinggalkan, maka ibadah umroh menjadi tidak sah.

Wajib Umroh

Selain rukun, ada juga wajib umroh yang harus diperhatikan. Di antaranya adalah memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan dan menjaga diri dari larangan ihram. Jika wajib umroh tidak dilaksanakan, maka jamaah diwajibkan membayar dam. Hal ini menjadi bentuk tanggung jawab agar ibadah tetap diterima oleh Allah SWT.

Larangan dalam Ihram

Ketika seorang jamaah sudah berniat ihram, maka berlaku beberapa larangan yang harus dipatuhi. Larangan tersebut meliputi:

  1. Memotong kuku atau mencukur rambut.
  2. Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki.
  3. Menggunakan wewangian.
  4. Berburu atau membunuh hewan darat.
  5. Menikah, menikahkan, atau meminang.
  6. Bercumbu dan melakukan hubungan suami istri.

Seluruh larangan ini mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, serta penghormatan terhadap kesucian ibadah.

Hikmah Memahami Istilah Umroh

Dengan memahami istilah istilah dalam umroh, jamaah tidak hanya melaksanakan ibadah secara lahiriah, tetapi juga meresapi nilai spiritualnya. Setiap istilah memiliki makna mendalam yang mengajarkan ketaatan, kesabaran, kerendahan hati, serta penghambaan penuh kepada Allah SWT. Umroh bukan hanya perjalanan fisik, melainkan perjalanan jiwa menuju penyucian diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *