Search
Close this search box.

Romantis Ala Rasullulah SAW

Rasulullah SAW, manusia agung yang pernah turun ke bumi. Beliau adalah manusia dengan akhlak termulia dengan kerendahan hati yang luar biasa. Keramahtamahan yang tiada tara dan menghargai siapa saja tanpa cela. Selain itu, beliau juga dikenal sangat romantis terhadap istri-istrinya.

Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan beliau dan bertanya, “wahai rasulullah, diantara istri-istrimu, siapakah yang paling engkau sayangi?”

Rasulullah SAW hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada kalian nanti.”

Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah menemui istrinya satu persatu, memberikan sebuah cincin kepada masing-masing mereka seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain.

Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Dan Rasulullah SAW menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya.”

Kemudian, istri-istri Nabi SAW itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.

Masih ada amalan-amalan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan suasana romatis seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Apabila pasangan suami istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar melalui celah-celah jari mereka”.

Rasulullah SAW selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam rumah. Beliau acapkali memotong kuku istrinya, mandi janabat bersama, atau mengajak salah satu istrinya bepergian, setelah sebelumnya mengundinya untuk menambah kasih dan sayang di antara mereka.

Baginda Nabi SAW juga selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. “Wahai si pipi kemerah-merahan,” adalah contoh panggilan yang selalu beliau ucapkan tatkala memanggil Aisyah.

Itulah sedikit contoh romantisme Rasulullah SAW yang dapat kita teladani dan praktekkan dalam kehidupan berumah tangga. Tentu, masih banyak contoh romantisme lainnya.

Kepada suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan suami Anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa.

Jadi, jika kita bisa meniru romantisme ala Rasul, sehingga istri pun membalas dengan yang tidak kalah romantisnya, masalah mana lagi yang sempat mampir dalam bahtera rumah tangga kita?

Ibarat kata, tidak ada makanan di rumah pun bisa diselesaikan berdua dengan tetap tersenyum, bukan begitu?