Search
Close this search box.

SEDEKAH YANG LEBIH BESAR PAHALANYA

aet.co.id – Dalam hidup ini umumnya kita bersedekah karena memiliki kelebihan dalam materi atau finansial, sebab merasa di kondisi tersebutlah kita mampu untuk berbagi.

Tetapi manakah pahala sedekah yang lebih besar?

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi Muhammad S.A.W, lalu ia berkata:

“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya? Beliau menjawab. “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan”

(Muttafaqun’alaih. HR. Bukhari No. 1419 dan Muslim No. 1032)

Yang dimaksud keadaan sehat di sini adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa orang akan menjadi pelit itu ketika dalam keadaan sehat. Jika ia berbaik hati bersedekah dalam keadaan sehat seperti hadits di atas, maka terbuktilah akan benarnya niatnya dan besarnya pahala yang diperoleh.

Hal ini berbeda dengan orang yang bersedekah saat menjelang akhir hayat atau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, maka sedekah ketika itu masih terasa kurang berbeda halnya ketika sehat. (Syarh Shahih Muslim, 7: 112)

Sedekah sedekah tidak hanya bisa dilakukan dengan uang atau harta melainkan dengan cara lain misalnya menyedekahkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Dengan bersedekah pada saat keadaan kita sempit adalah sesuatu yang sangat menakjubkan.

Dengan bersedekah saat dalam keadaan sempit , tentu ini adalah salah satu bukti tentang keimanan kita. Meskipun dalam keadaan yang sempit, seseorang bersedekah akan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.