Adab bepergian jauh – Bepergian jauh pasti akan dirasakan oleh setiap manusia, baik itu anak-anak maupun dewasa. Hal ini biasanya bertujuan untuk menempuh pendidikan, tuntutan pekerjaan, berwisata, dan lain sebagainya. Dan tidak sedikit pula yang tidak mengetahui adab bepergian jauh.
Bepergian jauh ini tidak serta merta sekedar pergi begitu saja. Ada hal-hal atau norma-norma yang perlu diperhatikan sebagai adab bepergian jauh.
Adab Bepergian Jauh
Bepergian dengan adab tentu merupakan hal yang sangat baik dan memungkinkan menjadi ladang pahala. Berikut beberapa adab bepergian jauh yang bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari.
1. Berpamitan dengan keluarga dan kerabat
Perjalanan ke luar rumah tentu akan membuat keluarga di rumah dan kerabat terdekat merasa sedih. Apalagi kalau perjalanan tersebut sangat jauh dan tidak bisa bertemu selama beberapa hari.
Oleh karena itu, berpamitanlah dengan keluarga dan kerabat sebagai pemberitahuan kalau Anda akan pergi dan tidak berada di tempat dalam suatu waktu jika terdapat tamu yang datang.
Sesuai dengan hadis Rasulullah dari Ibnu Umar,
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ يُوَدِّعُنا فيقول : أَستودِعُ اللهَ دِينَك وأمانتَك وخواتيمَ عملِك
Artinya: Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: astaudi’ullah diinaka wa amaanataka wa khowaatima amalika (aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu). (HR. Ahmad, 6/242, Abu Daud no. 2600, At Tirmidzi no. 3443, dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad).
2. Selalu berdzikir dan berdo’a dalam perjalanan
Sedang keluar dari rumah berarti akan menghadapi bahaya atau musibah yang akan terjadi di perjalanan. Contohnya seperti kecelakaan, kerusakan pada kendaraan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai orang Muslim disarankan untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT. Selain menjadi amalan pendulang pahala, hal ini juga bisa menjadi penenang hati dan menyerahkan diri kepada Allah akan apa yang akan terjadi ke depannya.
Dzikir ini sangat baik lagi amalannya jika diikuti dengan do’a. Berbagai do’a bisa diamalkan terkait dengan perjalanan, seperti do’a saat berangkat, do’a menaiki kendaraan, dan lain sebagainya.
Dengan berdzikir dan berdo’a, maka perjalanan jauh yang sedang dilakukan tersebut akan menjadi penenang hati dan amalan baik.
3. Tetap mengutamakan ibadah shalat dalam perjalanan
Meskipun dalam perjalanan jauh, sudah tentu ibadah tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. Ibadah shalat adalah tonggak agama dan ibadah yang paling tidak boleh ditinggalkan.
Oleh karena itu, jika sedang dalam perjalanan dan telah masuk waktu shalat, alangkah baiknya untuk menepi ke masjid atau musholla terdekat dan menyegerakan shalat.
Jika tidak memungkinkan, seperti berada di dalam pesawat atau kapal, maka silakan shalat di kendaraan tersebut.
Baca juga: 5 Cara Menabung untuk Umroh, Target Budget Terpenuhi!
4. Segera pulang ke rumah setelah urusan selesai
Bepergian jauh tentu membuat badan sangat lelah dan jauh dari keluarga di rumah. Maka, setelah selesai urusan yang menjadi alasan pergi jauh, alangkah baiknya segera pulang ke rumah, bertemu kembali dengan keluarga, dan beristirahat.
Sebagaimana yang sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
السَّفَرُ قِطعةٌ من العذاب؛ يمنعُ أحدَكم طعامَه، وشرابَه ونومَه، فإذا قضى أحدُكم نَهْمَتَه فليُعَجِّلْ إلى أهلِه
Artinya: Safar adalah sepotong azab, seseorang di antara kalian ada yang terhalang untuk makan, terhalang untuk minum atau untuk tidur. Maka jika kalian sudah menyelesaikan urusannya, maka hendaknya segera kembali pada keluarganya. (HR. Bukhari no.3001, Muslim no.1927)
5. Bepergian tidak sendirian dan bersama orang yang baik
Perjalanan jauh memiliki resiko yang sangat tinggi, sehingga jika bepergian sendirian tanpa teman sangat menyulitkan diri jika terjadi musibah di tengah perjalanan.
Oleh karena itu, bepergianlah dengan teman atau kerabat yang bisa saling membantu satu sama lain jika mengalami kendala atau musibah di jalan.
Selain itu, teman perjalanan yang diajak tersebut juga sebaiknya merupakan orang yang baik. Karena mereka akan saling mengingatkan kepada kebaikan. Di samping itu juga mengingatkan untuk menepi ke tempat masjid terdekat untuk melaksanakan shalat saat tiba waktunya.
Baca juga: Hikmah Sabar
Akhir Kata
Tidak selamanya kita selalu berada di suatu tempat. Adakalanya kita mesti pergi jauh dari rumah karena tuntutan pekerjaan atau urusan lainnya.
Bepergian jauh tersebut tentu memiliki adabnya, tidak serta merta pergi dan pulang begitu saja. Anjuran adab bepergian jauh yang telah jelas di atas tentu akan membuat ita menjadi manusia yang lebih berkualitas.