Yajuj dan Majuj adalah dua kelompok makhluk yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadis sebagai bagian dari tanda-tanda besar kiamat. Mereka telah menjadi perbincangan luas dalam literatur Islam karena sifat destruktif mereka dan kaitannya dengan peristiwa-peristiwa menjelang akhir zaman. Dalam sejarah, mereka juga dikenal dengan kerusakan dan kehancuran yang mereka timbulkan, sehingga keberadaan mereka bukan sekadar simbol melainkan ancaman nyata terhadap tatanan dunia.
Keturunan Manusia Bukan Jin
Berdasarkan Al-Qur’an dan hadis-hadis shahih, Yajuj dan Majuj diyakini sebagai keturunan manusia dari jalur Nabi Nuh AS, bukan makhluk gaib seperti jin. Mereka merupakan suku yang sudah ada sejak zaman dahulu, yang telah membuat kerusakan dan akhirnya dibendung oleh Zulqarnain.
Tanda Kiamat Besar
Al-Qur’an dalam surah Al-Kahf dan Al-Anbiya menyebutkan kemunculan Yajuj dan Majuj sebagai salah satu dari sepuluh tanda besar kiamat. Mereka akan muncul setelah tembok besi buatan Zulqarnain hancur, menandai datangnya hari yang sangat dekat dengan kiamat.
Ciri 1 – Jumlah Mereka Sangat Besar
Terjadi Ledakan Populasi
Jumlah mereka disebutkan dalam banyak riwayat sangat besar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebut bahwa dari setiap 1.000 penghuni neraka, 999 berasal dari Yajuj dan Majuj. Hal ini menunjukkan betapa besar jumlah populasi mereka.
Kekuatan Sisanya Membebani Bumi
Besarnya jumlah ini dikaitkan dengan kemampuan mereka menutupi bumi, merusak tatanan, dan menyulitkan kehidupan manusia hingga kondisi dunia menjadi penuh fitnah.
Ciri 2 – Fisik Kekar dan Wajah Penuh Kasar
Wajah Seperti Perisai
Dalam riwayat yang disebutkan oleh beberapa mufassir, wajah mereka digambarkan lebar seperti perisai, tubuh mereka kekar dan memiliki ciri fisik yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mata Sipit dan Berambut Pirang
Beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka memiliki mata kecil dan rambut kemerahan atau pirang. Ciri ini menunjukkan bahwa mereka bukan berasal dari bangsa Arab, dan banyak ahli mengaitkannya dengan ras Asia Tengah seperti Mongol.

Ciri 3 – Bicara Tidak Fasih
Bahasa Penuh Huru-hara
Mereka disebut memiliki bahasa yang tidak bisa dimengerti, bahkan oleh bangsa lain. Ini menunjukkan mereka berasal dari latar budaya yang sangat tertutup dan terisolasi.
Simbol Kekacauan Budaya
Ketidakfasihan ini menggambarkan keterasingan mereka dari dunia luar serta kehancuran nilai-nilai sosial yang mereka bawa.
Ciri 4 – Pembuat Onar dan Perusak Zaman
Merusak Tanaman, Air, dan Manusia
Dalam surah Al-Kahf, mereka disebut sebagai kaum yang suka membuat kerusakan di bumi. Dalam hadis juga disebutkan bahwa mereka meminum air danau hingga kering, serta membunuh manusia dengan brutal.
Sifatnya Kasar, Biadab, dan Keras
Perilaku mereka sangat destruktif. Mereka membunuh tanpa ampun, menghancurkan lingkungan, dan tidak memiliki belas kasih, menjadikan mereka simbol kekacauan di akhir zaman.
Ciri 5 – Penghuni Neraka Pasti
Pemilihannya Sudah Pasti
Hadis menyatakan bahwa mayoritas penghuni neraka berasal dari Yajuj dan Majuj. Ini menunjukkan betapa besar kerusakan moral dan spiritual mereka.
Cap Kafir Terang-terangan
Mereka disebut sebagai makhluk kafir yang tak lagi bisa disadarkan. Saat mereka keluar, masa tobat telah berakhir dan keimanan tak lagi bisa diperbaiki.
Dampak dan Hikmah Kemunculan Mereka
Pengingat Kiamat dan Ujian Akhir
Keluarnya Yajuj dan Majuj menjadi salah satu penanda besar kiamat dan menjadi ujian terakhir bagi umat manusia. Mereka hadir sebagai bentuk fitnah besar yang menguji keimanan dan keteguhan hati.
Panggilan untuk Ketaatan dan Tauhid
Kisah mereka seharusnya menjadi panggilan bagi umat Islam untuk memperkuat tauhid, meneguhkan ibadah, dan menjauhi kemaksiatan sebelum bencana besar menimpa dunia.
Memahami 5 Ciri untuk Menjawab Tantangan Akhir Zaman
Yajuj dan Majuj adalah simbol nyata dari kekacauan dan kehancuran moral. Jumlah besar mereka, kekuatan fisik, perilaku destruktif, hingga takdir sebagai penghuni neraka menjadi bukti nyata tentang bahaya fitnah mereka. Umat Islam diajak untuk tidak hanya mengetahui kisah ini sebagai cerita, tetapi menjadikannya sebagai pengingat agar senantiasa berada dalam jalan Allah dan mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir zaman dengan iman yang kokoh dan amal yang konsisten.