Bagaimana Hukum Pakaian Ihram Selain Berwarna Putih

Hukum Islam18 Views

Dalam ibadah haji dan umrah, warna putih sering kali menjadi identitas utama pakaian ihram. Namun, tidak sedikit jamaah yang bertanya-tanya: bagaimana hukum pakaian ihram selain berwarna putih? Apakah tetap sah? Apakah berpahala? Artikel ini membahas secara mendalam berdasarkan pendapat para ulama serta relevansinya bagi laki-laki dan juga pakaian tawaf wanita.

Warna Putih: Sunnah yang Dianjurkan

Dalil Anjuran Warna Putih

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Pakailah pakaian putih, karena itu lebih suci dan lebih baik. Dan kafanilah orang-orang mati kalian dengan pakaian putih.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Hadis ini menjadi dasar utama ulama menganjurkan warna putih dalam ihram, bukan sebagai kewajiban, tapi sunnah muakkad.

Pendapat Para Ulama

Imam Nawawi dalam Raudhah al-Thalibin menjelaskan bahwa warna putih adalah yang paling utama untuk ihram. Warna selain putih tetap sah, tetapi kurang utama. Ini menjadi dasar bahwa memakai kain ihram berwarna lain hukumnya makruh namun tidak membatalkan ihram.

Sahkah Ihram dengan Warna Lain?

Pendekatan Fikih

Keempat mazhab utama (Syafi’i, Maliki, Hanafi, Hanbali) tidak mensyaratkan warna tertentu sebagai keabsahan ihram. Syarat ihram adalah tidak berjahit (untuk pria) dan menutupi aurat (untuk wanita).

Saat Warna Putih Tidak Tersedia

Jika warna putih tidak tersedia, maka kain dengan warna lain seperti cokelat, abu-abu, atau bahkan hitam tetap diperbolehkan. Namun, pahala dan keutamaan sunnahnya bisa berbeda.

Pakaian Tawaf Wanita dan Warna

Tidak Terikat pada Warna Putih

Berbeda dengan pria, wanita dalam ihram tetap mengenakan pakaian yang menutupi aurat sepenuhnya. Tidak ada ketentuan untuk mengenakan warna putih, selama pakaian tersebut longgar, tidak transparan, dan tidak menarik perhatian.

Keutamaan Warna Netral

Walau tidak wajib, warna putih atau warna-warna lembut seperti krem, abu-abu muda sering direkomendasikan agar sesuai dengan suasana ibadah dan tidak mencolok. Namun pakaian tawaf wanita tetap sah meski berwarna lain seperti hitam, biru tua, atau hijau gelap.

Hikmah dan Simbolik Warna Putih dalam Ihram

Simbol Kesucian dan Kesederhanaan

Warna putih identik dengan kesucian, kebersihan, dan persamaan di antara umat Islam. Dalam ibadah haji dan umrah, semua manusia melepas identitas duniawinya dan menyatu dalam kesetaraan.

Memudahkan Pengawasan

Dalam praktik lapangan, warna putih memudahkan petugas dalam mengidentifikasi jamaah ihram, baik saat thawaf, sa’i, atau saat melempar jumrah. Ini adalah hikmah non-syariah yang mendukung penggunaannya.

Warna Bukan Penentu Sahnya Ihram

Meskipun warna putih memiliki keutamaan dalam sunnah Rasulullah SAW, namun hukum pakaian ihram selain berwarna putih tetap sah. Hal ini berlaku bagi pria maupun wanita. Yang terpenting adalah memenuhi syarat-syarat ihram seperti tidak berjahit bagi pria, dan menutup aurat dengan sopan bagi wanita.

Dalam konteks pakaian tawaf wanita, tidak ada kewajiban warna putih. Yang menjadi perhatian adalah kesopanan, kenyamanan, serta tidak menimbulkan fitnah. Maka, selama niat dan pelaksanaannya sesuai tuntunan syariah, pakaian ihram dan tawaf, meskipun berwarna selain putih, tetap membawa keberkahan dalam ibadah suci ke Tanah Haram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *